TikTok Rilis AI Goku, Pesaing Baru Sora OpenAI

Anda mungkin telah mendengar tentang Sora, model AI text-to-video dari OpenAI yang menggemparkan dunia teknologi. Namun, sekarang ada pesaing baru yang patut diperhitungkan: Goku AI dari ByteDance, perusahaan induk TikTok. Model AI open-source ini menggunakan teknologi transformer aliran yang dikoreksi untuk menghasilkan video berkualitas tinggi dari perintah teks sederhana. Dengan kemampuan menciptakan konten visual yang lebih halus dan akurat, Goku berpotensi mengubah cara kita memproduksi dan mengonsumsi media digital. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, kehadiran Goku menandai langkah signifikan dalam persaingan AI global dan membuka kemungkinan baru dalam industri konten kreatif.

Apa Itu AI Goku, Pesaing Baru Sora OpenAI?

Goku AI, yang baru dirilis oleh induk TikTok ByteDance, merupakan model kecerdasan buatan open-source yang dirancang untuk menjadi pesaing tangguh bagi Sora OpenAI. Seperti Sora, Goku adalah AI text-to-video yang mampu menghasilkan konten visual berkualitas tinggi hanya dari perintah teks.

Teknologi Canggih di Balik Goku

Goku menggunakan teknologi transformer aliran yang diperbaiki, suatu jenis model AI yang menghasilkan gambar dan video lebih halus serta akurat. Teknologi ini dapat dianalogikan sebagai seniman berteknologi tinggi yang mampu menyempurnakan goresan kuasnya untuk menciptakan kreasi digital yang terlihat lebih alami dan realistis.

Potensi dan Dampak Goku AI

Dengan kemampuannya menghasilkan video influencer seperti manusia, Goku bakal jadi saingan baru Sora OpenAI dalam industri konten. Teknologi ini berpotensi menurunkan biaya produksi secara signifikan, namun juga mengancam pekerjaan para influencer manusia.

Tantangan dan Masa Depan

Meskipun menjanjikan, Goku masih memerlukan daya komputasi yang besar dan belum tersedia untuk pengguna umum. Saat ini, AI Goku masih dalam tahap pengembangan di laboratorium. Waktu peluncurannya untuk publik masih belum dapat dipastikan, namun potensinya untuk merevolusi industri konten digital sangatlah besar.

Fitur dan Kemampuan Unik AI Goku

Goku AI, yang dirilis oleh induk TikTok, hadir dengan serangkaian fitur canggih yang menjadikannya pesaing tangguh bagi Sora OpenAI. Teknologi rectified flow transformer yang digunakan Goku memungkinkan penciptaan konten visual yang lebih halus dan akurat.

Kualitas Visual Superior

Goku AI mampu menghasilkan video berkualitas tinggi hanya dari perintah teks. Teknologi ini dapat menghasilkan gambar dan video yang lebih alami dan realistis, dengan lebih sedikit glitch dan distorsi. Kemampuan ini menjadikan Goku AI sebagai alat yang sangat berguna untuk industri konten kreatif.

Pembuatan Konten Influencer Virtual

Salah satu fitur paling mengesankan dari Goku AI adalah kemampuannya untuk menciptakan influencer virtual yang sangat mirip manusia. Ini membuka peluang baru dalam industri pemasaran digital, namun juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan influencer manusia.

Efisiensi Biaya Produksi

Dengan Goku AI, biaya produksi konten dapat ditekan secara signifikan. Kemampuannya untuk menghasilkan konten ‘manusia’ tanpa perlu mempekerjakan orang sungguhan merupakan terobosan besar dalam industri media. Ini menunjukkan potensi Goku AI untuk menjadi saingan baru Sora OpenAI dalam revolusi produksi konten digital.

Meskipun Goku AI masih dalam tahap pengembangan laboratorium, potensinya untuk mengubah lanskap industri konten digital sangat besar. Namun, seperti halnya Sora OpenAI, masih diperlukan waktu sebelum teknologi ini tersedia untuk pengguna umum.

Bagaimana Teknologi AI Goku Bekerja?

Goku AI, yang dirilis oleh induk TikTok, memanfaatkan teknologi canggih untuk menghasilkan video berkualitas tinggi dari perintah teks. Berikut adalah penjelasan tentang cara kerja teknologi ini:

Transformator Aliran Terkoreksi

Goku AI menggunakan teknologi transformator aliran terkoreksi, sebuah model AI yang menghasilkan gambar dan video lebih halus dan akurat. Teknologi ini memperbaiki aliran informasi melalui model, mirip dengan seniman yang menyempurnakan goresan kuasnya untuk menciptakan karya digital yang lebih alami dan realistis.

Kualitas Visual yang Unggul

Berkat teknologi canggihnya, Goku AI mampu menghasilkan video dengan lebih sedikit glitch dan distorsi. Hasilnya adalah konten visual yang sangat realistis, bahkan bisa menciptakan influencer yang terlihat seperti manusia sungguhan. Ini membuka peluang baru dalam industri konten digital.

Tantangan Komputasi

Meskipun menjanjikan, Goku AI memiliki kebutuhan komputasi yang sangat besar. Ini mirip dengan pesaingnya, Sora OpenAI, yang juga masih dalam tahap pengembangan. Saat ini, Goku masih berada di laboratorium dan belum tersedia untuk pengguna umum. Bakal jadi saingan baru Sora OpenAI, namun masih butuh waktu sebelum teknologi ini dapat diakses publik.

Dampak AI Goku Terhadap Industri Konten dan Pengaruh Digital

Induk TikTok rilis Goku AI, yang bakal jadi saingan baru Sora OpenAI, membawa perubahan signifikan dalam industri konten digital. Teknologi ini berpotensi mengubah cara kita memandang kreativitas dan otentisitas di dunia maya.

Revolusi Produksi Konten

Goku AI memungkinkan penciptaan konten visual berkualitas tinggi hanya dengan perintah teks. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya produksi secara drastis. Namun, di sisi lain, kreator konten manusia mungkin akan menghadapi persaingan yang semakin ketat dari “influencer AI” yang dapat dihasilkan dengan mudah.

Tantangan Otentisitas

Dengan kemampuan Goku untuk menghasilkan video yang sangat realistis, batas antara konten asli dan buatan AI menjadi semakin kabur. Ini menimbulkan pertanyaan etis tentang transparansi dan kepercayaan dalam dunia digital. Pengguna media sosial perlu lebih kritis dalam memilah informasi yang mereka konsumsi.

Potensi Kreatif yang Tak Terbatas

Meskipun ada kekhawatiran, Goku AI juga membuka pintu bagi inovasi kreatif yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kreator dapat mengeksplorasi ide-ide yang sebelumnya sulit direalisasikan karena keterbatasan teknis atau anggaran. Ini dapat mendorong munculnya bentuk-bentuk baru ekspresi digital yang menggabungkan kecerdasan manusia dan AI.

Kapan Pengguna Umum Bisa Menggunakan AI Goku?

Meskipun Induk TikTok rilis Goku AI yang menjanjikan, pengguna umum masih harus bersabar untuk mencobanya. Saat ini, Goku AI masih dalam tahap pengembangan di laboratorium dan belum tersedia untuk publik. Waktu peluncurannya pun belum diumumkan secara resmi oleh ByteDance.

Tantangan Teknis

Seperti halnya Sora OpenAI, Goku AI membutuhkan daya komputasi yang sangat besar. Ini menjadi salah satu hambatan utama sebelum teknologi ini bisa diakses secara luas. Para insinyur ByteDance masih perlu waktu untuk mengoptimalkan model AI agar bisa berjalan dengan efisien di perangkat konsumen.

Potensi Dampak

Meski belum tersedia, potensi Goku AI untuk mengubah industri konten sangat besar. Kemampuannya menghasilkan video berkualitas tinggi hanya dari perintah teks bisa jadi bakal jadi saingan baru Sora OpenAI. Ini berpotensi menurunkan biaya produksi konten secara drastis.

Pertimbangan Etis

Sebelum dirilis ke publik, ByteDance juga perlu mempertimbangkan aspek etis dari teknologi ini. Kemampuan Goku AI menciptakan influencer virtual yang sangat realistis menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan dan dampaknya terhadap pekerjaan influencer manusia.

Meski kita harus menunggu lebih lama, kehadiran Goku AI menandai era baru dalam kreasi konten berbasis AI yang semakin canggih dan realistis.

Conclusion

Sebagai kesimpulan, kemunculan Goku AI dari ByteDance menandai babak baru dalam persaingan teknologi kecerdasan buatan. Dengan kemampuan menghasilkan video berkualitas tinggi dari perintah teks, Goku berpotensi mengubah industri konten digital secara signifikan. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, teknologi ini menjanjikan efisiensi produksi dan kreativitas yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, dampaknya terhadap pekerjaan manusia dan etika penggunaan AI tetap menjadi pertanyaan penting. Seiring perkembangan AI seperti Goku, kita perlu mempersiapkan diri menghadapi perubahan besar dalam cara kita memproduksi dan mengonsumsi konten digital di masa depan.

Survei Menunjukkan Gen Z Lebih Memilih Instagram Ketimbang TikTok

Kamu pasti sering dengar orang bilang kalau TikTok dan YouTube adalah platform konten video paling populer di kalangan Gen Z saat ini. Namun hasil survei terbaru dari Jakpat bersama Invinyx mengungkap fakta menarik: ternyata Instagram masih menjadi platform media sosial paling populer di kalangan anak muda Indonesia pada 2023 ini.

Dari hasil survei bertajuk ‘Pemetaan Strategi Influencer di Media Sosial’ ini, Instagram menduduki peringkat pertama platform yang paling sering diakses responden (94 persen), disusul YouTube (91 persen) dan TikTok (81 persen). Jadi meski TikTok dan YouTube tetap populer, Instagram tetap nomor satu di hati para Gen Z Indonesia!

Survei Terbaru Jakpat Dan Invinyx

Seperti yang diungkapkan oleh survei terbaru Jakpat dan Invinyx, Instagram masih menjadi platform media sosial paling populer di kalangan Gen Z hingga tahun 2023.

“Secara keseluruhan, ada 3 platform media sosial yang paling populer dan sering diakses oleh responden, yaitu Instagram (94 persen), YouTube (91 persen), dan TikTok (81 persen),” tulis Jakpat dalam pernyataan resminya.

Popularitas Instagram

Alasan mengapa Instagram masih mendominasi adalah karena fitur-fiturnya yang mudah digunakan, seperti pengeditan foto dan video yang simpel, filter yang menarik, serta kemampuannya untuk berbagi konten di berbagai platform. Hal ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah membuat dan membagikan konten yang menarik.

Konten yang Disukai

Jenis konten yang paling disukai pengguna Instagram adalah foto selfie atau OOTD (62%), diikuti video singkat (53%) dan foto makanan (51%). Sementara itu, konten edukasi (33%) dan konten brand (30%) masih kurang diminati.

Pelaku usaha memanfaatkan kepopuleran

Popularitas Instagram di kalangan Gen Z tentu dimanfaatkan oleh pelaku usaha. Mereka memanfaatkannya untuk mempromosikan produk dan layanan dengan cara yang kreatif dan menarik perhatian khalayak. Misalnya dengan melibatkan influencer, mengadakan giveaway, dan lain sebagainya.

Dengan memahami platform dan konten apa yang disukai Gen Z, pelaku usaha dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat sasaran. Sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh khalayak.

Instagram Masih Yang Paling Populer Di Kalangan Generasi Z

Gen Z memang dikenal sebagai generasi yang lahir dan tumbuh bersama internet. Mereka adalah pengguna aktif media sosial, terutama platform berbagi video pendek seperti TikTok dan YouTube. Meskipun demikian, survei terbaru Jakpat dan Invinyx menunjukkan bahwa Instagram masih menjadi platform media sosial paling populer di kalangan Gen Z di Indonesia hingga 2023.

Lebih Personal dan Berbagi Cerita Hidup

Bagi Gen Z, Instagram merupakan tempat yang nyaman untuk berbagi momen keseharian dan bercerita tentang kehidupan pribadi mereka. Instagram dipandang lebih personal dibandingkan TikTok atau YouTube yang lebih difokuskan pada video singkat hiburan. Di Instagram, pengguna bisa mengunggah foto selfie, foto makanan, pemandangan alam, hingga curhat tentang perasaan dan pikiran mereka.

Trendsetter dan Influencer

Selain itu, banyak selebriti, publik figur, influencer, dan trendsetter aktif di Instagram. Mereka sering membagikan gaya hidup dan tren terkini yang menjadi inspirasi bagi Gen Z. Tak heran jika Gen Z lebih memilih menghabiskan waktu luangnya di Instagram daripada di platform lain.

Fitur Menarik

Fitur Stories, Live, IGTV, Reels, dan lainnya di Instagram juga membuat Gen Z betah berlama-lama di dalamnya. Mereka bisa mengikuti perkembangan teman, menonton siaran langsung selebriti, atau menjelajahi video pendek seru dari akun favorit. Dengan beragam fitur ini, Instagram pantas menjadi platform media sosial nomor satu di kalangan Gen Z.

TikTok Dan YouTube Kalah Populer Dibanding Instagram

Mengejutkan, kan? Padahal TikTok dan YouTube sudah menjadi platform video paling populer untuk mengisi waktu luang. Tapi survei terbaru Jakpat bersama Invinyx menunjukkan Instagram tetap menjadi media sosial paling populer di kalangan Gen Z hingga tahun 2023.

“Secara keseluruhan, ada 3 platform media sosial yang paling populer dan sering diakses oleh responden, yaitu Instagram (94 persen), YouTube (91 persen), dan TikTok (81 persen),” tulis Jakpat dalam pernyataan resminya.

Instagram lebih personal

Alasannya sederhana, Instagram lebih personal dibandingkan TikTok atau YouTube. Di Instagram, kamu bisa mengikuti teman, keluarga, atau influencer favorit. Kamu juga bisa melihat momen penting dalam hidup mereka lewat unggahan foto atau video.

Fitur Instagram lebih beragam

Selain itu, fitur di Instagram juga lebih lengkap. Ada Stories, IGTV, Reels, Live, dll. Kamu bisa pilih mau nonton video panjang di IGTV, video pendek di Reels, atau live streaming. Di TikTok dan YouTube, kamu hanya bisa menonton video singkat.

Lebih mudah berinteraksi

Di Instagram, lebih mudah berinteraksi dengan orang lain. Kamu bisa komentar, memberi like, atau bahkan mengirim pesan langsung. Sementara di TikTok dan YouTube, interaksi pengguna lebih terbatas.

Jadi wajar saja kalau survei menunjukkan Instagram masih mendominasi platform media sosial di kalangan Gen Z. Dengan fitur yang lebih personal dan lengkap, Instagram memang paling cocok untuk berbagi cerita sehari-hari.

Alasan Mengapa Generasi Z Lebih Suka Instagram

Mengapa Generasi Z lebih menyukai Instagram? Ada beberapa alasan mengapa Instagram menjadi platform media sosial pilihan untuk Generasi Z.

Konten yang Menarik

Instagram memiliki berbagai konten menarik seperti foto, video pendek, Stories, Live, IGTV dan Reels. Konten-konten ini disukai Generasi Z karena terlihat lebih hidup, dinamis dan kreatif. Instagram juga memungkinkan penggunanya untuk berkreasi dan berekspresi dengan berbagai filter dan efek. Hal ini sangat diminati Generasi Z yang kreatif dan suka bereksperimen.

Dapat Memperlihatkan Gaya Hidup

Instagram adalah tempat yang tepat untuk memperlihatkan gaya hidup dan keseharian. Generasi Z yang aktif dan produktif menggunakan Instagram untuk berbagi momen-momen dalam kesehariannya seperti makan, jalan-jalan, nongkrong bersama teman, dan lain sebagainya. Dengan demikian, Instagram menjadi medium untuk mengekspresikan diri dan memperkuat identitas sosial.

Mudah Digunakan

Instagram memiliki interface yang simple, minimalis dan mudah digunakan. Hal ini sangat disukai Generasi Z yang cerdas teknologi. Generasi Z juga lebih menyukai aplikasi yang praktis dan tidak rumit. Oleh karena itu, kemudahan menggunakan Instagram menjadi salah satu alasan mengapa platform ini sangat popular di kalangan Generasi Z.

Dengan konten menarik, kemampuan untuk memperlihatkan gaya hidup, dan kemudahan penggunaan, tidak heran jika Instagram tetap menjadi platform media sosial favorit Generasi Z di masa depan. Instagram terus berinovasi untuk menyediakan fitur-fitur baru yang sesuai dengan kebutuhan pengguna zamannya, khususnya Generasi Z.

Instagram Masih Yang Paling Disukai Generasi Z Di 2023

Gen Z masih betah menghabiskan waktu di Instagram. Menurut survei terbaru Jakpat bersama Invinyx, Instagram tetap menjadi platform media sosial favorit Gen Z hingga tahun 2023.

Lebih Populer dari TikTok dan YouTube

Meskipun TikTok dan YouTube masih menduduki peringkat tertinggi sebagai platform video dengan pengguna terbanyak, kedua aplikasi ini masih kalah populer dari Instagram di Indonesia.

“Secara keseluruhan, ada 3 platform media sosial yang paling populer dan sering diakses oleh responden, yaitu Instagram (94 persen), YouTube (91 persen), dan TikTok (81 persen),” tulis Jakpat dalam pernyataan resminya.

Konten yang Disukai

Alasan Instagram menjadi favorit adalah karena Gen Z menyukai berbagai konten di Instagram seperti foto selfie, video pendek, Stories, Reels dan IGTV. Mereka juga senang berinteraksi dengan influencer dan brand favorit mereka di Instagram.

Tak heran jika banyak influencer dan brand yang memfokuskan strategi pemasaran mereka di Instagram. Mereka tahu bahwa Instagram adalah ladang subur untuk mencapai khalayak Gen Z.

Meski begitu, brand dan influencer tetap perlu memperhatikan platform lain seperti TikTok dan YouTube. Kedua platform video ini berpotensi untuk terus berkembang dan bahkan melampaui Instagram suatu saat nanti. Jadi, jangan sampai ketinggalan kereta dan tetaplah aktif membuat konten di semua platform media sosial populer agar tetap relevan di mata Gen Z.

Conclusion

Mau asik-asiknya main TikTok atau nonton konten di YouTube, ternyata Instagram masih jadi kesayangan anak muda saat ini. Hasil survei Jakpat baru-baru ini mengungkap bahwa Instagram tetap jadi platform media sosial paling populer di kalangan Gen Z, bahkan diprediksi akan terus bertahan di puncak hingga 2023. Jadi, meski seru, TikTok dan YouTube kalah populer dibanding Instagram. Makanya kalau mau menarik minat anak muda, Instagram masih jadi ladang paling subur buat para brand dan influencer.