Ya, saat ini giliran peretas Iran yang menyerang siber Israel. Setelah melakukan serangan balasan di wilayah militer Israel Sabtu malam kemarin, kini giliran sekelompok peretas dari Iran yang menyerang siber Israel. Sebuah kelompok peretas Iran bernama Handala mengklaim telah berhasil membajak sistem radar Israel untuk kedua kalinya. Klaim ini dibuat pada hari Minggu kemarin. “Untuk kedua kalinya, kami berhasil membajak sistem radar kalian… tapi kali ini berbeda,” tulis Handala di Telegram, seperti dikutip Cyberdaily. Mereka mengklaim telah mengirimkan ratusan ribu pesan ke warga Israel, diperkirakan mencapai 500 ribu pesan.
Kelompok Peretas Iran Berhasil Bobol Radar Israel
Kelompok peretas Iran yang bernama Handala mengklaim telah berhasil menyusup ke dalam sistem radar Israel untuk kedua kalinya. Klaim ini diungkapkan pada Minggu (14/04).
“Untuk kedua kalinya, kami berhasil meretas sistem radar Anda … tetapi kali ini berbeda,” tulis Handala di Telegram seperti dikutip Cyberdaily.au.
Dalam serangan ini, kelompok peretas ini mengklaim telah mengirim ratusan ribu pesan kepada warga Israel, yang diperkirakan mencapai 500 ribu pesan.
Menghantui Warga Israel Dengan Pesan Teror
Setelah berhasil menyusup ke radar militer Israel, kini Giliran warga sipil Israel yang dihujani ratusan ribu pesan teror dari kelompok peretas Iran, Handala. Pesan-pesan itu dikirim secara acak kepada nomor telepon genggam warga Israel. Isinya dipenuhi ancaman dan intimidasi untuk menakut-nakuti warga Israel.
Bobol Sistem Pertahanan Israel Bukan Hal Mustahil
Keberhasilan kelompok peretas Iran, Handala dalam menyusup ke dalam sistem radar Israel bukanlah hal yang mustahil. Sebelumnya, pada Oktober 2019 lalu, peretas Iran juga pernah berhasil menyusup ke dalam sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel dan mencuri data-data pentingnya.
Israel memang memiliki sistem keamanan siber yang canggih, namun peretas Iran juga memiliki kemampuan yang tidak bisa dianggap remeh. Mereka mampu menciptakan malware dan exploit kit canggih untuk menembus sistem keamanan Israel.
Peretas Iran Kirim Ratusan Ribu Pesan Mengancam Ke Warga Israel
Peretas Iran baru-baru ini mengaku telah mengambil alih sistem radar Israel untuk kedua kalinya. Kali ini, mereka mengklaim telah mengirim ratusan ribu pesan mengancam kepada warga Israel melalui Telegram. Mereka memperingatkan bahwa serangan siber mereka kali ini berbeda.
Menurut laporan Cyberdaily.au, kelompok peretas Handala mengklaim telah mengirim hampir 500 ribu pesan ke warga Israel. pesan-pesan ini diperkirakan mencapai setengah juta pesan yang dikirim kepada warga Israel.
Serangan untuk Membalas Serangan Militer Israel
Menurut Handala, serangan siber ini dilakukan sebagai pembalasan atas serangan militer Israel di Jalur Gaza pada hari Sabtu malam. Mereka ingin memberi peringatan kepada pemerintah dan warga Israel bahwa serangan balasan Iran tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga dunia maya.
Target Utama adalah Infrastruktur Penting Israel
Sasaran utama serangan siber kali ini adalah infrastruktur penting Israel seperti sistem radar, pusat data, dan jaringan listrik. Tujuannya untuk mengganggu dan membuat kerusakan sehingga berdampak pada kehidupan sehari-hari warga Israel. Sebelumnya, Handala juga pernah mengklaim berhasil membajak sistem radar Israel pada 2018 lalu.
Ancaman Serangan Dunia Maya Terus Meningkat
Kasus serangan dunia maya oleh peretas Iran ini menunjukkan bahwa ancaman serangan siber di Timur Tengah terus meningkat. Israel sendiri merupakan salah satu target utama serangan dunia maya di kawasan tersebut. Sementara itu, Iran juga diketahui memiliki sejumlah hacker dan kelompok peretas yang sering melancarkan serangan ke Israel dan Arab Saudi.
Serangan Siber Iran Untuk Balas Serangan Militer Israel
Setelah melancarkan serangan balasan di wilayah militer Israel Sabtu malam (13/04) waktu setempat, giliran sekelompok hacker dari Iran untuk menyerang siber Israel. Kelompok hacker Iran bernama Handala mengaku berhasil meretas sistem radar Israel untuk kedua kalinya. Klaim ini disampaikan pada Minggu (14/04).
“Untuk kedua kalinya, kami berhasil meretas sistem radar Anda… tapi kali ini berbeda,” tulis Handala di Telegram, dikutip Cyberdaily.au.
Dalam serangan ini, kelompok hacker ini mengaku telah mengirim ratusan ribu pesan kepada warga Israel yang diperkirakan mencapai 500 ribu pesan.
Mengirim Pesan Menakut-nakuti
Handala mengklaim bahwa mereka mengirim pesan menakut-nakuti ke ponsel warga Israel. “Kami berhasil mengirim ratusan ribu SMS ke ponsel Anda. Kali ini kami ingin menakut-nakuti warga Israel,” tulisnya. Pesan tersebut dikirim secara acak kepada warga sipil Israel.
Aksi Balasan Atas Serangan Militer
Serangan siber ini diduga sebagai aksi balasan atas serangan udara Israel ke posisi Garda Revolusi Iran di Suriah pada Sabtu dini hari. Dalam serangan itu, empat anggota Garda Revolusi tewas. Sebelumnya, kelompok hacker yang sama juga pernah mengklaim telah meretas sistem pengendalian lalu lintas udara Israel.
Serangan balasan ini menunjukkan betapa rawan dan rapuhnya Israel di dunia siber. Sebagai negara dengan teknologi tinggi, Israel seharusnya memiliki sistem keamanan siber yang kuat. Namun, beberapa kali sistem Israel berhasil ditembus oleh hacker asing. Oleh karena itu, Israel perlu meningkatkan kemampuan pertahanan siber agar lebih siap menghadapi serangan dunia maya dari musuh-musuhnya.
Ancaman Peretas Iran Picu Ketakutan Warga Israel
Kelompok peretas Iran bernama Handala mengklaim telah berhasil menyusup ke sistem radar militer Israel untuk kedua kalinya. Klaim ini disampaikan pada Minggu (14/04).
“Untuk kedua kalinya, kami berhasil menyusup ke sistem radar kalian… tapi kali ini berbeda,” tulis Handala di Telegram seperti dikutip Cyberdaily.au.
Dalam serangan ini, kelompok peretas ini mengklaim telah mengirimkan ratusan ribu pesan kepada warga Israel yang diperkirakan mencapai 500 ribu pesan.
Warga Israel dilanda ketakutan
Serangan siber dari Iran ini tentu saja memicu kepanikan di kalangan warga Israel. Mereka khawatir data pribadi seperti nomor rekening bank hingga kartu kredit bisa dicuri oleh peretas Iran.
Menurut analis keamanan siber, klaim peretas Iran ini perlu diselidiki lebih lanjut. Meski begitu, warga Israel tetap waspada dan memperketat keamanan siber mereka. Mereka juga diimbau untuk segera melaporkan apabila menerima pesan mencurigakan dari nomor asing.
Pemerintah Israel didesak tanggap
Pemerintah Israel sendiri didesak segera mengambil tindakan untuk menangkal ancaman serangan siber dari Iran ini. Mereka diminta untuk memperkuat sistem keamanan siber dan melakukan pelatihan khusus bagi instansi publik maupun swasta terkait keamanan siber.
Analis menilai, serangan siber dari Iran ke Israel akan terus berlanjut mengingat ketegangan politik yang terjadi di antara kedua negara. Oleh karena itu, Israel perlu meningkatkan kesiagaan dan kerja sama dengan negara-negara sekutu untuk mencegah serangan siber skala besar dari Iran.
Peretas Iran Berhasil Bobol Radar Israel Untuk Kedua Kalinya
Untuk kedua kalinya, kelompok peretas Iran yang menamakan diri mereka Handala telah berhasil meretas sistem radar Israel. Mereka mengklaim telah menyerang warga Israel dengan ratusan ribu pesan yang diperkirakan mencapai 500 ribu pesan.
Serangan ke Radar
Handala mengklaim telah berhasil mengambil alih sistem radar Israel untuk kedua kalinya. Klaim ini mereka lakukan pada Minggu (14/04). “Untuk kedua kalinya, kami berhasil meretas sistem radar Anda … tetapi kali ini berbeda,” kata Handala dalam Telegram, dikutip Cyberdaily.au.
Pesan Menakutkan untuk Warga
Dalam serangan ini, kelompok peretas ini mengklaim telah mengirim ratusan ribu pesan kepada warga Israel, yang diperkirakan mencapai 500 ribu pesan. Pesan-pesan ini berisi ancaman dan tujuan untuk menimbulkan keresahan di kalangan penduduk. Serangan siber ini terjadi tak lama setelah Israel melakukan serangan balasan atas wilayah militer Iran pada Sabtu malam waktu setempat.
Langkah Pencegahan Israel
Otoritas keamanan siber Israel kemungkinan akan segera mengambil tindakan untuk mencegah serangan serupa di masa depan. Mereka mungkin akan memperkuat keamanan siber dan sistem radar. Warga Israel juga diimbau untuk waspada terhadap serangan dunia maya yang berusaha mencuri data pribadi atau menyebarkan malware.
Serangan balik dunia maya dari Iran ini menunjukkan bahwa perang bayangan antara kedua negara terus berlanjut, meski secara terbuka kedua belah pihak berusaha menghindari konflik yang lebih besar. Peretasan ini dapat memicu reaksi dari Israel dan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Conclusion
Singkatnya, bukan hanya militer Iran yang melakukan serangan balasan terhadap Israel. Para peretas komputer Iran juga ikut ambil bagian dengan meretas sistem radar Israel untuk kedua kalinya dan mengirim ratusan ribu pesan menakut-nakuti ke warga Israel. Tindakan ini jelas merupakan bentuk balas dendam Iran atas serangan udara Israel beberapa hari sebelumnya. Kita harus menunggu respons apa yang akan diberikan Israel atas serangan siber ini. Yang pasti, konflik antara kedua negara ini belum berakhir.